Wednesday, October 23, 2013

Konsep Ekofeminisme dan Alirannya


Teori ekofeminisme adalah salah satu cabang teori feminis yang mencoba menjelaskan keterkaitan alam dan perempuan. Fokus teori ini adalah kerusakan alam yang mempunyai hubungan langsung dengan penindasan perempuan. Teori ekofeminisme ini muncul akibat ketidakpuasan akan arah perkembangan ekologi dunia yang semakin buruk. Alasan utama teori ini muncul karena kaum perempuan yang menganggap jika ingin mendapatkan kesetaraan maka perempuan harus masuk ke dalam dunia maskulin, tapi dalam kenyataannya perempuan menghilangkan sifat-sifat feminis yang di anugrahkan tuhan kepada perempuan. Penganut ekofeminisme mengakui bahwa perempuan memang berbeda dengan laki-laki dan mereka menginginkan perlakuan yang berbeda pula dengan laki-laki karena sifat feminis yang dimiliki oleh perempuan. Dengan kata lain teori ekofeminis ini bertolak belakang dengan teori-teori feminis yang muncul sebelumnya. Jika pada teori-teori sebelumnya (kultural, liberal, psikoanalitis, radikal) kaum feminis menuntut kesetaraan gender, tetapi dalam kaum ekofeminisme perempuan sudah dapat menerima perbedaan antara laki-laki dan perempuan dan ingin menonjolkan sifat sifat feminisnya. Dalam teori ekofeminisme terdapat beberapa aliran yaitu sebagai berikut.

Ekofeminisme Spiritual

Penganut ekofeminisme spiritual tidak mementingkan religi maupun agama yang dianut, tetapi kaum feminis harus melepaskan elemen-elemen maskulin yang dimilikinya dan pergi ke alam untuk mencoba salah satu spiritualitas yang berbasis bumi. aliran ini mencoba merefleksi cara pandang antroposentris yang mencoba membenarkan bahaya yang disebabkan oleh manusia, sebagaimana pandangan androsentris mencoba membenarkan bahaya yang disebabkan oleh laki-laki terhadap perempuan. Salah satu tokoh liran ini adalah Starhawk. Starhawk menekankan hubungan perempuan dengan alam, bahwa karya alam dan karya perempuan adalah sama. Ia berargumentasi bahwa perempuan memilki sifat tubuh yang unik. Seperti menyusui, kehamilan, menstruasi. Karena itu, perempuan mengetahui cara yang tidak dapat diketahui laki-
laki, bahwa manusia satu dengan alam, menurut Starhawk, spiritual berbasis bumi mempunyai tiga konsep inti

1. Immanence (imanensi)
Karena setiap makhluk hidup mempunyai nilai, dan makhluk berkesadaran mempunyai kekuatan. Kekuatan yang dimaksud adalah kekuatan dari dalam, bukan kekuatan atas. Kekuatan dari dalam merupakan kekuatan inheen yang dapat menjadikan kita seerti apa seharusnya, sama halnya dengan kekuatan yang menumbuhkan benih untuk dapat berakar, tumbuh, berbunga, dan berbuah.

2. Interconnection (saling berhubungan)
Bukan hanya tubuh kita saja yang alamiah, melainkan nalar kita. Starhawk menekankan bahwa kapasitas manusia atas loyalitas dan conta, mekarahn dan humor, nafsu, intuisi, intelek, dan simpati adalah bagian dari alam kita memiliki keterhubungan langsung dengan alam, seperti dengan siklus dari proses alam binatang dan tumbuhan

      Compassionate-lifestyle (gayahidup peduli)
Gaya hidup ini identik dengan gaya hidup perempuan. Dengan gaya hidup peduli ini. Menurut Starhawk kita dapat ‘merajut ulang dunia’, atau ‘menyembuhkan luka’. Kepedulian ini yang diperlukan untuk menjaga dan merawat alam

Ekofeminis Transformatif
                
Aliran ekofeminis transformatif berakar dari feminisme sosialis. Menurut Warren pemikiran sosialis paling dekat memberikan dasar teoritis untuk melaksanakan ekofeminisme daripada cabang pemikiran feminis liberal, marxis, dan radikal. Feminisme sosialis dihimbau untuk lebih komprehensif dengan menjadi feminisme transformatif. Ekofeminis transformatif sendiri mempunyai 6 karakteristik yaitu
  1. Feminisme transformatof mengakui saling keterkaitan antara semua sistem operasi.
  2. Feminisme transformatif menekankan keberagaman pengalaman perempuan.
  3. Feminisme transformatif menolak logika dominasi. 
  4. Feminisme transformatif memikirkan ulang apa artinya jadi manusia dan secara terus menerus membangun kesadaran.
  5. Feminisme transformatif bergantung pada etika yang menekankan nilai-nilai feminim tradisional yang cenderung menjalin, saling menghubungkan, dan menyatukan manusia.
  6. Feminisme transformatif berpendapat bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi hanya dipergunakan untuk menjaga kelangsungan bumi

Tokoh dalam aliran ekofeminis transformatif ini adalah Mies dan Shiva. Sebagai bukti kepedulian Mies dan Shiva dalam memperhatikan ekologi lingkungan adalah dengan melakukan aksi memeluk pohon yang dilakukan Shiva pada tahun 1974, sebagai protees dan untuk mengingatkan mesin-mesin pemotorng pohon agar berhenti menebang dan sebagai upaya menyelamatkan ribuan kilometer eaduk. Karena para perempuan ini percaya bahwa hutan secara rumit berhubungan dengan ekonomi pedesaan dan rumah tangga mereka. Dengan penyediaan makanan, bahan bakar, cadangan makanan, produk untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan sebagai sumber pendapata. Perempuan yang memeluk pohon tersebut siap mato agar mempertahankan tumbuhan indigenous (sejenis tumbuhan kecil di India). Yang pada saat itu ingin ditebang dan akan diganti dengan pohon yang besar agar lebih bernilai ekonomis sebagai komoditas

Ekofeminis Alam

Ekofeminis alam yakin bahwa sifat-sifat yang secara tradsional dihubungkan dengan perempuan, seperti merawat, mengasuh, dan intuisi, bukanlah hasil konstruksi kultural sebagai produl dari pengalaman aktual biologis dan psikologis perempuan. Di sini mereka menekankan dan memperkuat akan hubungan bahwa perempuan memiliki keterkaitan dan hubungan yang erat dengan alam. Namun demikian terjadi opresi dan hubungan ini dianggap lemah oleh laki-laki atau manusia yang berpaham androsentris. Ekofeminis alam menolak inferionitas yang diasumsikan atas perempuan dan alam, serta superionitas yang diasumsikan atas laki-laki dan kebuyaan. Padahal perempuan dan alam dapat mendorong hubungan sosial yang lebih baik dan cara hidup yang tidak terlalu agresif dan terntu saja berkelanjutan.

Agar lebih mudah memhami aliran aliran ekofeminis ini maka penulis membuatkan tabel ringkasan aliran aliran ekofeminis dibawah ini



Ekofeminisme Alam
Ekofeminisme Spiritual
Ekofeminism Transformatif
Asumsi tentang hubungan perempuan alam
Berusaha memperkuat → bahwa sifat sifat yang dihubungkan dengan perempuan bukan semata-mata hasil konstruksi kultural namun juga produl dari pengalaman aktual biologis dan psikologis
Menghilankan penekanan hubungan perempuan alam → makhluk hidup adalah alamiah dan juga kultural
1) mengakui dan mengeksplisitkan saling keterkaitan antara semua sitem opresi.
2) menekankan keberagaman pengaman perempuan dan pengalaman bersamanya.
3) menolak logika dominasi.
4) memikirkan ulang apa artinya menjadi manusia, dan denganpenuh keberanianmempertimbangkan kebali apakah manusia harus memandang “kesadaran” (dan rasionalitas), tidak saja sebagai pembeda manusia dari bukan-manisoa, tetapi juga menjadikan manusia lebih baik daripada bukan manusia.
5) bergantung pada etika yang menekankan nilai-nilai “feminim” tradisional yang cenderung untuk menjalin, saling menghubungkan dan menyatukan manusia.
6) berpendapat bahwa ilmu pengetajuan dan teknologi hanya dipergunakan untuk menjaga kelangsungan bumi
Akar feminisme
Radikal Kultural
Radikal Kultural
Transformatif
Tokoh
Mary Daly
Starhawk
Maria Mies dan Vandana Shiva

3 comments: