Teori
ekofeminisme adalah salah satu cabang teori feminis yang mencoba menjelaskan
keterkaitan alam dan perempuan. Fokus teori ini adalah kerusakan alam yang
mempunyai hubungan langsung dengan penindasan perempuan. Teori ekofeminisme ini
muncul akibat ketidakpuasan akan arah perkembangan ekologi dunia yang semakin
buruk. Alasan utama teori ini muncul karena kaum perempuan yang menganggap jika
ingin mendapatkan kesetaraan maka perempuan harus masuk ke dalam dunia
maskulin, tapi dalam kenyataannya perempuan menghilangkan sifat-sifat feminis
yang di anugrahkan tuhan kepada perempuan. Penganut ekofeminisme mengakui bahwa
perempuan memang berbeda dengan laki-laki dan mereka menginginkan perlakuan
yang berbeda pula dengan laki-laki karena sifat feminis yang dimiliki oleh
perempuan. Dengan kata lain teori ekofeminis ini bertolak belakang dengan
teori-teori feminis yang muncul sebelumnya. Jika pada teori-teori sebelumnya
(kultural, liberal, psikoanalitis, radikal) kaum feminis menuntut kesetaraan
gender, tetapi dalam kaum ekofeminisme perempuan sudah dapat menerima perbedaan
antara laki-laki dan perempuan dan ingin menonjolkan sifat sifat feminisnya.
Dalam teori ekofeminisme terdapat beberapa aliran yaitu sebagai berikut.
Ekofeminisme Spiritual
Penganut
ekofeminisme spiritual tidak mementingkan religi maupun agama yang dianut,
tetapi kaum feminis harus melepaskan elemen-elemen maskulin yang dimilikinya
dan pergi ke alam untuk mencoba salah satu spiritualitas yang berbasis bumi.
aliran ini mencoba merefleksi cara pandang antroposentris yang mencoba
membenarkan bahaya yang disebabkan oleh manusia, sebagaimana pandangan
androsentris mencoba membenarkan bahaya yang disebabkan oleh laki-laki terhadap
perempuan. Salah satu tokoh liran ini adalah Starhawk. Starhawk menekankan
hubungan perempuan dengan alam, bahwa karya alam dan karya perempuan adalah
sama. Ia berargumentasi bahwa perempuan memilki sifat tubuh yang unik. Seperti
menyusui, kehamilan, menstruasi. Karena itu, perempuan mengetahui cara yang
tidak dapat diketahui laki-
laki, bahwa manusia satu dengan alam, menurut Starhawk, spiritual berbasis bumi mempunyai tiga konsep inti
laki, bahwa manusia satu dengan alam, menurut Starhawk, spiritual berbasis bumi mempunyai tiga konsep inti
1. Immanence (imanensi)
Karena
setiap makhluk hidup mempunyai nilai, dan makhluk berkesadaran mempunyai
kekuatan. Kekuatan yang dimaksud adalah kekuatan dari dalam, bukan kekuatan
atas. Kekuatan dari dalam merupakan kekuatan inheen yang dapat menjadikan kita
seerti apa seharusnya, sama halnya dengan kekuatan yang menumbuhkan benih untuk
dapat berakar, tumbuh, berbunga, dan berbuah.
2. Interconnection (saling berhubungan)
Bukan
hanya tubuh kita saja yang alamiah, melainkan nalar kita. Starhawk menekankan
bahwa kapasitas manusia atas loyalitas dan conta, mekarahn dan humor, nafsu,
intuisi, intelek, dan simpati adalah bagian dari alam kita memiliki
keterhubungan langsung dengan alam, seperti dengan siklus dari proses alam
binatang dan tumbuhan
Compassionate-lifestyle
(gayahidup peduli)
Gaya hidup
ini identik dengan gaya hidup perempuan. Dengan gaya hidup peduli ini. Menurut
Starhawk kita dapat ‘merajut ulang dunia’, atau ‘menyembuhkan luka’. Kepedulian
ini yang diperlukan untuk menjaga dan merawat alam
Ekofeminis
Transformatif
Aliran
ekofeminis transformatif berakar dari feminisme sosialis. Menurut Warren
pemikiran sosialis paling dekat memberikan dasar teoritis untuk melaksanakan
ekofeminisme daripada cabang pemikiran feminis liberal, marxis, dan radikal.
Feminisme sosialis dihimbau untuk lebih komprehensif dengan menjadi feminisme
transformatif. Ekofeminis transformatif sendiri mempunyai 6 karakteristik yaitu
- Feminisme transformatof mengakui saling keterkaitan antara semua sistem operasi.
- Feminisme transformatif menekankan keberagaman pengalaman perempuan.
- Feminisme transformatif menolak logika dominasi.
- Feminisme transformatif memikirkan ulang apa artinya jadi manusia dan secara terus menerus membangun kesadaran.
- Feminisme transformatif bergantung pada etika yang menekankan nilai-nilai feminim tradisional yang cenderung menjalin, saling menghubungkan, dan menyatukan manusia.
- Feminisme transformatif berpendapat bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi hanya dipergunakan untuk menjaga kelangsungan bumi
Tokoh dalam aliran ekofeminis
transformatif ini adalah Mies dan Shiva. Sebagai bukti kepedulian Mies dan
Shiva dalam memperhatikan ekologi lingkungan adalah dengan melakukan aksi
memeluk pohon yang dilakukan Shiva pada tahun 1974, sebagai protees dan untuk
mengingatkan mesin-mesin pemotorng pohon agar berhenti menebang dan sebagai
upaya menyelamatkan ribuan kilometer eaduk. Karena para perempuan ini percaya
bahwa hutan secara rumit berhubungan dengan ekonomi pedesaan dan rumah tangga
mereka. Dengan penyediaan makanan, bahan bakar, cadangan makanan, produk untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga dan sebagai sumber pendapata. Perempuan yang
memeluk pohon tersebut siap mato agar mempertahankan tumbuhan indigenous
(sejenis tumbuhan kecil di India). Yang pada saat itu ingin ditebang dan akan
diganti dengan pohon yang besar agar lebih bernilai ekonomis sebagai komoditas
Ekofeminis
Alam
Ekofeminis
alam yakin bahwa sifat-sifat yang secara tradsional dihubungkan dengan
perempuan, seperti merawat, mengasuh, dan intuisi, bukanlah hasil konstruksi
kultural sebagai produl dari pengalaman aktual biologis dan psikologis
perempuan. Di sini mereka menekankan dan memperkuat akan hubungan bahwa
perempuan memiliki keterkaitan dan hubungan yang erat dengan alam. Namun
demikian terjadi opresi dan hubungan ini dianggap lemah oleh laki-laki atau
manusia yang berpaham androsentris. Ekofeminis alam menolak inferionitas yang
diasumsikan atas perempuan dan alam, serta superionitas yang diasumsikan atas
laki-laki dan kebuyaan. Padahal perempuan dan alam dapat mendorong hubungan
sosial yang lebih baik dan cara hidup yang tidak terlalu agresif dan terntu
saja berkelanjutan.
Agar
lebih mudah memhami aliran aliran ekofeminis ini maka penulis membuatkan tabel
ringkasan aliran aliran ekofeminis dibawah ini
Ekofeminisme
Alam
|
Ekofeminisme
Spiritual
|
Ekofeminism
Transformatif
|
|
Asumsi
tentang hubungan perempuan alam
|
Berusaha memperkuat → bahwa sifat sifat yang
dihubungkan dengan perempuan bukan semata-mata hasil konstruksi kultural
namun juga produl dari pengalaman aktual biologis dan psikologis
|
Menghilankan penekanan hubungan perempuan
alam → makhluk hidup adalah alamiah dan juga kultural
|
1)
mengakui dan mengeksplisitkan saling keterkaitan antara semua sitem opresi.
2)
menekankan keberagaman pengaman perempuan dan pengalaman bersamanya.
3)
menolak logika dominasi.
4)
memikirkan ulang apa artinya menjadi manusia, dan denganpenuh
keberanianmempertimbangkan kebali apakah manusia harus memandang “kesadaran”
(dan rasionalitas), tidak saja sebagai pembeda manusia dari bukan-manisoa,
tetapi juga menjadikan manusia lebih baik daripada bukan manusia.
5)
bergantung pada etika yang menekankan nilai-nilai “feminim” tradisional yang
cenderung untuk menjalin, saling menghubungkan dan menyatukan manusia.
6)
berpendapat bahwa ilmu pengetajuan dan teknologi hanya dipergunakan untuk
menjaga kelangsungan bumi
|
Akar
feminisme
|
Radikal Kultural
|
Radikal Kultural
|
Transformatif
|
Tokoh
|
Mary Daly
|
Starhawk
|
Maria Mies dan Vandana Shiva
|
cukup dalam bahasannya. tulisan yang bagus
ReplyDeleteterima kasih atas ilmunya ^^
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete